Rabu, 02 November 2011

Motivasi dari Abraham Maslow

Dalam masyarakat,berkembang pengertian motivasi yang seringkali disamakan dengan semangat, seperti contoh dalam percakapan "saya ingin memiliki motivasi yang tinggi". Statemen ini bisa diartikan orang tersebut menginginkan semangat yang tinggi. Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Secara umum arti motivasi adalah alasan atau sebab sebab yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seseorang. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang. Maka, perlu dipahami bahwa ada perbedaan penggunaan istilah motivasi di masyarakat. Ada yang mengartikan motivasi sebagai sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan semangat.

Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi belum tentu membuahkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi. Sebaliknya ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.

Abraham Maslow (1908 - 1970) adalah teoretikus yang banyak memberi inspirasi dalam teori kepribadian. Ia juga seorang psikolog yang berasal dari Amerika dan menjadi seorang pelopor aliran psikologi humanistik.

Abraham Harold Maslow dilahirkan di Brooklyn, New York, pada tanggal 01 April 1908. Maslow dibesarkan dalam keluarga Yahudi Rusia dengan orangtua yang tidak berpendidikan tinggi.[3] Pada masa kecilnya, ia dikenal sebagai anak yang kurang berkembang dibanding anak lain sebayanya. Ia mengatakan bahwa dirinya adalah seorang anak Yahudi yang tumbuh dalam lingkungan yang mayoritas dihuni oleh non Yahudi. Ia merasa terisolasi dan tidak bahagia pada masa itu. Ia awalnya berkuliah hukum, namun ia memilih untuk mempelajari psikologi dan lulus dari Universitas Wisconsin. Ia memperoleh gelar bachelor pada 1930, master pada 1931, dan Ph.D pada 1934. Maslow memperdalam riset dan studinya di Universitas Columbia dan masih mendalami subjek yang sama. Pada tahun 1937-1951, Maslow memperdalam ilmunya di Brooklyn College. Maslow menjadi pelopor aliran humanistik psikologi yang terbentuk pada sekitar tahun 1950 hingga 1960-an. Pada masa ini, ia dikenal sebagai "kekuatan ke tiga" di samping teori Freud dan behaviorisme.

Teori motivasi yang paling terkenal adalah hierarki teori kebutuhan milik Abraham Maslow. Ia membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan, yaitu :

· fisiologis (rasa lapar, haus dan kebutuhan fisik lainnya)

o Pada tingkat yang paling bawah, terdapat kebutuhan yang bersifat fisiologik. Kebutuhan ini dinamakan juga kebutuhan dasar (basic needs) yang jika tidak dipenuhi maka dapat mengganggu kelangsungan hidup seseorang secara langsung. Setiap orang pasti menggunakan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.

· rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional)

o Jenis kebutuhan yang kedua ini berhubungan dengan jaminan keamanan, stabilitas, perlindungan, struktur, keteraturan, situasi yang bisa diperkirakan, bebas dari rasa takut dan cemas dan sebagainya.Karena adanya kebutuhan inilah maka manusia membuat peraturan, undang-undang, mengembangkan kepercayaan, membuat sistem, asuransi, pensiun dan sebagainya. Sama halnya dengan basic needs, kalau ini safety needs terlalu lama dan terlalu banyak tidak terpenuhi, maka pandangan seseorang tentang dunianya bisa terpengaruh

· sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan)

o Setiap orang ingin mempunyai hubungan yang hangat dan akrab, bahkan mesra dengan orang lain. Ia ingin mencintai dan dicintai. Setiap orang ingin setia kawan dan butuh kesetiakawanan. Setiap orang pun ingin mempunyai kelompoknya sendiri. Setiap orang butuh menjadi bagian akan sesuatu. Setiap orang yang tidak mempunyai keluarga akan merasa sebatang kara, sedangkan orang yang tidak sekolah dan tidak bekerja merasa dirinya pengangguran yang tidak berharga dan sebagainya. Kondisi seperti ini akan menurunkan harga diri orang yang bersangkutan

· penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal)

o Setelah ketiga hal diatas terpenuhi, manusia akan cenderung mempunyai kebutuhan akan penghargaan (Harga diri). Ada dua macam kebutuhan akan harga diri. Pertama, adalah kebutuhan-kebutuhan akan kekuatan, penguasaan, kompetensi, percaya diri dan kemandirian. Sedangkan yang kedua adalah kebutuhan akan penghargaan dari orang lain, status, ketenaran, dominasi, kebanggaan, dianggap penting dan apresiasi dari orang lain

· aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri).

· Manusia kerap kali mengaktualisasikan dirinya dengan lingkungan sekitar, karena pada dasarnya seseorang pasti akan beradaptasi dengan lingkungan dimana ia berada. Hal hal yang diaktualisasikan seperti :

· Kebenaran

· Kebaikan

· Keindahan atau kecantikan

· Keseluruhan (kesatuan)

· Dikotomi-transedensi

· Berkehidupan (berproses, berubah tetapi tetap pada esensinya)

· Keunikan

· Kesempurnaan

· Keniscayaan

· Penyelesaian

· Keadilan

· Keteraturan

· Kesederhanaan

· Kekayaan (banyak variasi, majemuk, tidak ada yang tersembunyi, semua sama penting)

· Tanpa susah payah (santai, tidak tegang)

· Bermain (fun, rekreasi, humor)

· Mencukupi diri sendiri.

Maslow memisahkan lima kebutuhan ke dalam urutan-urutan. Kebutuhan fisiologis dan rasa aman dideskripsikan sebagai kebutuhan tingkat bawah sedangkan kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri sebagai kebutuhan tingkat atas. Perbedaan antara kedua tingkat tersebut adalah dasar pemikiran bahwa kebutuhan tingkat atas dipenuhi secara internal sementara kebutuhan tingkat rendah secara dominan dipenuhi secara eksternal.

Teori kebutuhan Maslow telah menerima pengakuan luas di antara manajer pelaksana karena teori ini logis secara intuitif. Menurut maslow, jika seorang pimpinan ingin memotivasi seseorang maka ia perlu memahami ada di anak tangga manakah si anak buah tersebut berada dan memfokuskan pada pemenuhan kebutuhan yang berada di tingkat tersebut.

Alasan menggunakan teori ini : Teori ini menurut saya adalah teori yang menarik, Karena teori ini masuk akal / logis meskipun dalam hal intuisi / pemikiran. Teori ini juga masih berkembang dan disetujui oleh banyak orang meskipun pada jaman dahulu tidak ada bukti penelitian yang dapat mendukung teori ini namun banyak orang yang tetap setuju akan teori ini. Hal ini dikarenakan teori ini lebih berfokus pada tindakan yang manusiawi

Sumber :
Edward Hoffman. 1988.
A Biography of Abraham Maslow. Los Angeles: Jeremy P. Tarcher. Hlm. 174.
Abraham H. Maslow. 1986.
Farther Reaches of Human Nature. New York: Orbis Book. Hlm. 260-280, 299.
Abraham Maslow. 2006.
On Dominace, Self Esteen and Self Actualization. Ann Kaplan: Maurice Basset.

0 komentar:

Posting Komentar